Beranda | Artikel
Dua Kesalahan dalam Beramal - Syaikh Abus Salam asy-Syuwaiar #NasehatUlama
Senin, 5 September 2022

Perkara pertama yang harus dilakukan agar ikhlas adalah berusaha untuk
mengusir riya dan sum’ah dari hatimu.
Perkara ini penting sekali.

Namun yang lebih berbahaya dari terjerumus ke dalam riya dan sum’ah adalah
tidak jadi (batal) melakukan amalan karena takut terjerumus ke dalam riya dan sum’ah.

Jadi, telah kita ketahui ada dua kesalahan, dan keduanya kesalahan besar.
Namun kesalahan kedua lebih besar daripada yang pertama.

[KESALAHAN PERTAMA]
Yang pertama adalah orang yang melakukan amal saleh agar kebaikannya dapat dilihat atau didengar orang lain,
sehingga ia menjadi orang yang riya, sehingga amalannya terhapus.

[KESALAHAN KEDUA]
Yang kedua adalah orang yang tidak jadi (batal) melakukan amal saleh sepenuhnya
—terlebih lagi jika itu adalah amalan wajib atau sunah muakkad—
akibat ia takut terjerumus ke dalam riya, maka ini lebih besar dosanya,
dan juga menunjukkan kurangnya akal,

ia punya masalah pada akalnya,
karena ia batal melakukan amal saleh sepenuhnya karena manusia,
sebab ia takut mereka akan melihat atau mendengarnya beramal saleh.

====

إِذًا الْأَمْرُ الْأَوَّلُ فِي الْإِخْلَاصِ أَنْ تَحْرِصَ عَلَى

نَفْيِ الْمُرَاءَاةِ وَالتَّسْمِيْعِ عَنْ قَلْبِكَ

وَهَذَا الْأَمْرُ مُهِمٌّ جِدًّا

وَأَخْطَرُ مِنَ الْوُقُوعِ فِي الْمُرَاءَاةِ وَالتَّسْمِيْعِ

تَرْكُ الْعَمَلِ خَشْيَةَ الْمُرَاءَاةِ وَالتَّسْمِيْعِ

إِذًا عِنْدَنَا خَطَآنِ كِلَاهُمَا عَظِيمٌ

وَالثَّانِي أَعْظَمُ مِنَ الْأَوَّلِ

فَالْأَوَّلُ الَّذِي يَعْمَلُ الْعَمَلَ الصَّالِحَ لِأَجْلِ مَنْ يَرَاهُ أَوْ يَسْمَعُ بِهِ

فَهُو مُرَاءٍ حَبِطَ عَمَلُهُ

وَالثَّانِي مَنْ تَرَكَ الْعَمَلَ بِالْكُلِّيَّةِ

وَخَاصَّةً إِذَا كَانَ مِنَ الْوَاجِبَاتِ وَالْمُتَأَكِّدَاتِ

خَشْيَةَ الْوُقُوعِ فِي الرِّيَاءِ فَهَذَا أَشَدُّ إِثْمًا

وَأَقَلُّ عَقْلًا كَذَلِكَ

فَإِنَّ عَقْلَهُ فِيهِ نَقْصٌ

لِأَنَّهُ تَرَكَ الْعَمَلَ بِالْكُلِّيَّةِ لِأَجْلِ النَّاسِ

خَوْفًا مِنْ أَنَّ يَرَوْهُ أَوْ يَسْمَعُوا بِهِ


Artikel asli: https://nasehat.net/dua-kesalahan-dalam-beramal-syaikh-abus-salam-asy-syuwaiar-nasehatulama/